Halo semua, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian qada dan qadar dalam Islam, dua konsep penting yang sering dipahami secara keliru. Qada dan qadar seringkali diartikan sebagai takdir, tetapi sebenarnya keduanya memiliki makna yang berbeda. Mari kita mulai dengan memahami pengertian qada.
Pengertian Qada
Qada secara harfiah berasal dari kata “qadha” yang artinya adalah “memutus”, “menyelesaikan”, atau “menentukan”. Dalam konteks agama Islam, qada merujuk pada tindakan Allah SWT yang menentukan segala sesuatu, baik yang berlaku di masa lalu maupun masa depan. Dalam Surah Al-Qamar ayat 49, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan ukuran yang telah ditentukan.”
Qada sering dijelaskan dalam dua bentuk: qada syari’ah dan qada kauni. Qada syari’ah merujuk pada hukum atau aturan Allah SWT yang diwajibkan untuk dipatuhi oleh manusia. Contoh dari qada syari’ah adalah kewajiban shalat, berpuasa pada bulan Ramadhan, membayar zakat, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu. Sementara qada kauni merujuk pada segala kejadian yang terjadi dalam alam semesta, seperti kelahiran manusia, kejadian alam, dan kematian. Keduanya sama-sama diputuskan oleh Allah SWT dan tidak dapat diubah atau dicegah oleh manusia.
Sebagai muslim, kita diharapkan untuk menerima segala qada yang telah ditentukan oleh Allah SWT, baik yang kita sukai atau tidak sukai. Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 216, “tetapi boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
Qada juga memiliki dua aspek penting yang harus dipahami, yaitu qada’ al-mubram dan qada’ al-mu’allaq. Qada’ al-mubram adalah keputusan Allah yang pasti akan terjadi, tanpa ada sedikit pun kemungkinan untuk dihindari. Sebagai contoh, kematian adalah qada’ al-mubram. Sementara qada’ al-mu’allaq adalah keputusan Allah yang dapat diubah atau dicegah oleh manusia, seperti ketentuan hidup yang dapat dipengaruhi oleh keputusan manusia.
FAQ
Pertanyaan | Jawaban |
Apa bedanya antara qada dan qadar? | Qada merujuk pada tindakan Allah yang menentukan segala sesuatu, sedangkan qadar merujuk pada takdir atau nasib. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, meskipun seringkali diartikan sebagai satu konsep yang sama. |
Bagaimana cara menerima qada Allah? | Seseorang harus memahami bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu dan mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Ketika seseorang menerima qada Allah, mereka harus mengikhlaskan hati dan menerima segala keputusan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan tawakkal. |
Apakah qada dapat diubah atau dicegah oleh manusia? | Tidak, qada adalah keputusan Allah yang sudah ditentukan sejak awal dan tidak dapat diubah. Sebagai manusia, kita hanya dapat berusaha semaksimal mungkin dan menerima segala qada Allah dengan ikhlas. |
Pengertian Qadar
Selanjutnya, mari kita membahas tentang pengertian qadar. Qadar sering diartikan sebagai takdir atau nasib, tetapi sebenarnya qadar memiliki makna yang lebih luas. Qadar secara harfiah berasal dari kata “qadara” yang artinya adalah “mengukur” atau “mengatur”. Dalam konteks agama Islam, qadar merujuk pada keputusan Allah SWT untuk menentukan segala nasib manusia, baik yang berhubungan dengan rejeki, kesehatan, atau kebahagiaan.
Qadar terdiri dari dua aspek, yaitu qadar mu’allaq dan qadar mubram. Qadar mu’allaq adalah keputusan Allah yang dapat berubah atau dicegah oleh manusia, seperti kesehatan atau kebahagiaan yang dipengaruhi oleh keputusan manusia. Sementara qadar mubram adalah keputusan Allah yang pasti akan terjadi dan tidak dapat diubah, seperti kematian.
Sebagai muslim, kita diharapkan untuk mengikuti keputusan Allah SWT dalam segala hal, termasuk dalam menerima qadar yang telah ditentukan. Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Hadid ayat 22-23, “tidak ada sesuatu pun yang terjadi di bumi dan di langit melainkan Allah mengetahuinya, dan (tidak ada sesuatu pun) yang terjadi pada diri manusia melainkan tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuz)”.
FAQ
Pertanyaan | Jawaban |
Apa bedanya antara qada dan qadar? | Qada merujuk pada tindakan Allah yang menentukan segala sesuatu, sedangkan qadar merujuk pada takdir atau nasib. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, meskipun seringkali diartikan sebagai satu konsep yang sama. |
Bisakah manusia mengubah qadar Allah? | Tidak, qadar adalah keputusan Allah yang sudah ditentukan sejak awal dan tidak dapat diubah. Sebagai manusia, kita hanya dapat berusaha semaksimal mungkin dan menerima segala qadar Allah dengan ikhlas. |
Bagaimana cara menerima qadar Allah? | Seseorang harus memahami bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu dan mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Ketika seseorang menerima qadar Allah, mereka harus mengikhlaskan hati dan menerima segala keputusan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan tawakkal. |
Kesimpulan
Dalam Islam, qada dan qadar memegang peran penting dalam menentukan nasib manusia dan alam semesta. Qada merujuk pada tindakan Allah yang menentukan segala sesuatu, sedangkan qadar merujuk pada takdir atau nasib. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, dan sebagai muslim kita diharapkan untuk menerima segala qada dan qadar Allah dengan ikhlas dan tawakkal.